Dalam beberapa hari kedepan mungkin banyak dari anda merasa perlu ilmu kanuragan untuk membentengi diri sendiri ataupun keluarga. Karena apa ? hidup tidak cukup hanya diam diri dan mengalah, Kita perlu waspada bahaya supranatural yang justru sering menyerang diri kita ketimbang sakit medis biasa.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita siap dan mau berusaha melindungi diri dan keluarga kita dari bahaya yang tak tanpak oleh mata ini?
Masyarakat kita telah mengenal beberapa ilmu metafisika yang dalam kebudayaan Jawa disebut Kanuragan, seperti : Aji Gendam (hampir sama dengan Hipnotis), Aji Pameling (hampir sama dengan telepati), Aji kijang kencana, Aji Bayu bajra, Aji Bandung Bondowoso dan lain-lain. Ilmu Kanuragan tersebut sempat mencapai kejayaannya pada masa kerajaan kuno, terutama era Majapahit dan Sriwijaya. Seiring kemajuan zaman, masuknya beraneka teknologi dan percampuran kebudayaan barat, sedikit demi sedikit ilmu ini mulai hilang. Namun masih ada beberapa orang yang mempertahankan ilmu-ilmu ini secara rahasia. Padahal kemampuan ini jika dikembangkan dan menjadi pegangan masyarakat dapat menjadi solusi pemecahan masalah hidup.
“Ilmu yang paling utama adalah ilmu hal. Artinya ilmu yang diperlukan saat itu.”
“Setiap muslim haruslah mempelajari ilmu yang bermanfaat dan menjauhi ilmu yang tidak berguna agar ilmunya tidak membahayakan dirinya.”
(kitab Ta’lim Muta’allim Thariq al-Ta’allum)
Disamping itu, kita membekali diri dengan Ilmu yang bermanfaat adalah agar Kita terbentuk menjadi manusia yang berguna dan penuh manfaat. Karena ternyata derajat kemuliaan seseorang dapat dilihat dari sejauhmana dirinya punya nilai manfaat bagi dirinya sendiri & orang lain.
Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, ” Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain ” (HR. Bukhari).
Oleh karena itulah Rasulullah n berdoa:
اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي، وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي، وَزِدْنِي عِلْمًا
“Ya Allah, berikanlah manfaat kepadaku dengan apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarilah aku hal-hal yang akan bermanfaat bagiku, dan tambahkanlah untukku ilmu.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani t)
اللَّهُمَّ إِنِّـي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يـَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari nafsu yang tidak pernah puas/cukup, dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (HR. Muslim, Ahmad dan An-Nasa’i dari Zaid bin Arqam z)
Lalu sebagai seorang Muslim yang mengenal ke ESAAN ALLAH SWT , kita wajib berusaha untuk mendpaatkan ilmu kanuragan , baik secara langsung maupun tidak langsung atau jarak jauh.
Bagaiman agar belajar ilmu kanuragan Jarak jauh bisa berhasil dan bermanfaat bagi kita?
Jawabannya adalah niat kita dan juga pembimbing kita harus bisa menjadikan hubungan antara murid dan guru harmonis. Karena itu sangat dianjurkan untuk belajar ilmu kanuragan secara langsung, dan jika dilakukan secara jarak jauh, harus ada saling percaya dan juga penghormatan. Lalu apa bentuk penghormatan murid kepada guru jika belajar jarak jauh? Bisa dengan wejangan dan juga mahar.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita siap dan mau berusaha melindungi diri dan keluarga kita dari bahaya yang tak tanpak oleh mata ini?
Masyarakat kita telah mengenal beberapa ilmu metafisika yang dalam kebudayaan Jawa disebut Kanuragan, seperti : Aji Gendam (hampir sama dengan Hipnotis), Aji Pameling (hampir sama dengan telepati), Aji kijang kencana, Aji Bayu bajra, Aji Bandung Bondowoso dan lain-lain. Ilmu Kanuragan tersebut sempat mencapai kejayaannya pada masa kerajaan kuno, terutama era Majapahit dan Sriwijaya. Seiring kemajuan zaman, masuknya beraneka teknologi dan percampuran kebudayaan barat, sedikit demi sedikit ilmu ini mulai hilang. Namun masih ada beberapa orang yang mempertahankan ilmu-ilmu ini secara rahasia. Padahal kemampuan ini jika dikembangkan dan menjadi pegangan masyarakat dapat menjadi solusi pemecahan masalah hidup.
“Ilmu yang paling utama adalah ilmu hal. Artinya ilmu yang diperlukan saat itu.”
“Setiap muslim haruslah mempelajari ilmu yang bermanfaat dan menjauhi ilmu yang tidak berguna agar ilmunya tidak membahayakan dirinya.”
(kitab Ta’lim Muta’allim Thariq al-Ta’allum)
Disamping itu, kita membekali diri dengan Ilmu yang bermanfaat adalah agar Kita terbentuk menjadi manusia yang berguna dan penuh manfaat. Karena ternyata derajat kemuliaan seseorang dapat dilihat dari sejauhmana dirinya punya nilai manfaat bagi dirinya sendiri & orang lain.
Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, ” Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain ” (HR. Bukhari).
Oleh karena itulah Rasulullah n berdoa:
اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي، وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي، وَزِدْنِي عِلْمًا
“Ya Allah, berikanlah manfaat kepadaku dengan apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarilah aku hal-hal yang akan bermanfaat bagiku, dan tambahkanlah untukku ilmu.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani t)
اللَّهُمَّ إِنِّـي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يـَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari nafsu yang tidak pernah puas/cukup, dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (HR. Muslim, Ahmad dan An-Nasa’i dari Zaid bin Arqam z)
Lalu sebagai seorang Muslim yang mengenal ke ESAAN ALLAH SWT , kita wajib berusaha untuk mendpaatkan ilmu kanuragan , baik secara langsung maupun tidak langsung atau jarak jauh.
Bagaiman agar belajar ilmu kanuragan Jarak jauh bisa berhasil dan bermanfaat bagi kita?
Jawabannya adalah niat kita dan juga pembimbing kita harus bisa menjadikan hubungan antara murid dan guru harmonis. Karena itu sangat dianjurkan untuk belajar ilmu kanuragan secara langsung, dan jika dilakukan secara jarak jauh, harus ada saling percaya dan juga penghormatan. Lalu apa bentuk penghormatan murid kepada guru jika belajar jarak jauh? Bisa dengan wejangan dan juga mahar.