Banyaknya faktor penurunan saham suatu perusahaan mungkin diikuti oleh faktor lain yang jamak dalam dunia bursa saham , tetapi jika saham unggulan yang turun sampai 3 persen mungkin dianggap aneh dan mengkhawatirkan seperti saham gudang garam yang turun Rp1.400 atau 3 persen ke Rp45.100, Sektor-sektor penggerak IHSG mayoritas melemah, dengan pelemahan tertinggi di sektor perkebunan turun 1,1 persen. Namun, sektor properti bisa menguat 0,7 persen.
Di Asia indeks Nikkei 225 naik 143 poin atau 0,7 persen ke 19.876, indeks Hang Seng turun 253 poin atau 0,9 persen ke 27.569, dan indeks Straits Times turun 6 poin atau 0,2 persen ke 3.457.
Andai kata indra keenam bisa dijadikan pegangan dalam menganalisa suatu kenaikan atau penurunan nilai suatu saham perusahaan, mungkin profit akan selalu bisa diraih meskipun untuk saat ini masih sulit untuk dilakukan. Sangat berbeda dengan dunia barat yang menggabungkan antara ddunia mistis dengan dunia bisnis , bahkan untuk kegiatan militer mereka suah sangat maju dengan gabungan dunia metafisika dan kecanggihan teknologi.
Sebenarnya kita hanya butuh latihan untuk menggabungkan insting bisnis dan indra ke enam dalam memprediksi nilai saham yang akan untung atau rugi di lantai bursa. Hanya saja itu terdengar konyol dan gila.
Sedangkan perdagangan sesi senin kemarin menciptakan empat saham pilihan minggu ini, yaitu, ada empat yaitu PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Unilever Indonesia TBk (UNVR), PT Telkom Tbk (TLKM), dan PT Aces Hardware Indonesia Tbk (ACES).
Baik atau buruknya kinerja saham bisa diprediksi dengan berbagai laporan keuangan perusahaan tersebut serta tingkat kinerja managemen yang mengelolanya, jangan sampai terjadi diskomunikasi dan tidak upto date dalam informasi sehingga kita sebagai pemodal tidak bisa menentukan langkah kedepannya, apalagi jika masih awam di lantai bursa.
Di Asia indeks Nikkei 225 naik 143 poin atau 0,7 persen ke 19.876, indeks Hang Seng turun 253 poin atau 0,9 persen ke 27.569, dan indeks Straits Times turun 6 poin atau 0,2 persen ke 3.457.
Andai kata indra keenam bisa dijadikan pegangan dalam menganalisa suatu kenaikan atau penurunan nilai suatu saham perusahaan, mungkin profit akan selalu bisa diraih meskipun untuk saat ini masih sulit untuk dilakukan. Sangat berbeda dengan dunia barat yang menggabungkan antara ddunia mistis dengan dunia bisnis , bahkan untuk kegiatan militer mereka suah sangat maju dengan gabungan dunia metafisika dan kecanggihan teknologi.
Sebenarnya kita hanya butuh latihan untuk menggabungkan insting bisnis dan indra ke enam dalam memprediksi nilai saham yang akan untung atau rugi di lantai bursa. Hanya saja itu terdengar konyol dan gila.
Sedangkan perdagangan sesi senin kemarin menciptakan empat saham pilihan minggu ini, yaitu, ada empat yaitu PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Unilever Indonesia TBk (UNVR), PT Telkom Tbk (TLKM), dan PT Aces Hardware Indonesia Tbk (ACES).
Baik atau buruknya kinerja saham bisa diprediksi dengan berbagai laporan keuangan perusahaan tersebut serta tingkat kinerja managemen yang mengelolanya, jangan sampai terjadi diskomunikasi dan tidak upto date dalam informasi sehingga kita sebagai pemodal tidak bisa menentukan langkah kedepannya, apalagi jika masih awam di lantai bursa.