Islam adalah agama yang paling sempurna dan agama yang paling lengkap dalam memberi tuntnan kehidupan, bahkan dalam hal apapun termasuk memandang kesialan darai hidup kita. Namun sebelum lebih jauh mengatakan kesialan dalam kehidupan kita, mari kita pahami dulu pandangan Islam dalam hal ini. Ada suatu masalah penting di sini yang permasalahannya perlu kami dudukkan dengan benar, yaitu adanya beberapa hadits yang sekilas saling bertentangan. Dalam banyak hadits, khurofat tersebut ditiadakan bahkan dimasukkan kategori kesyirikan. Namun, di sisi lain ada beberapa hadits yang sekilas mengisyaratkan adanya beberapa makhluk yang membawa sial.
Bagaimana permasalahannya?! Dan bagaimana komentar ulama mengenainya?! Marilah kita kaji bersama masalah ini secara ilmiah.
Teks Hadits
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « الشُّؤْمُ فِى الدَّارِ وَالْمَرْأَةِ وَالْفَرَسِ ».
Dari Abdulloh bin Umar berkata: “Saya mendengar Nabi shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Kesialan itu dalam tiga perkara: kuda, wanita, dan rumah.’”[1]
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنْ كَانَ الشُّؤْم فَفِى الْمَرْأَةِ وَالْفَرَسِ وَالْمَسْكَنِ ».
Dari Sahl bin Sa’ad bahwasanya Rosululloh shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seandainya kesialan itu ada, maka pada wanita, kuda, dan tempat tinggal.”[2]
Baca juga Doa agar terhindar dari kesialan
Seringkali kita masih terjangkiti perasaan bertathayyur. Perasaan sial (tathayyur) bisa menghapus rasa tawakkal kepada Allah SWT . Seperti kepercayaan nomor 13 penyebab kesialan dst .
tathayyur (perasaan sial) hukumnya haram dan bisa merusak tauhid. Rasulullah saw telah menafikan pengaruhnya, menjadikannya sebagai perbuatan syirik serta mem-beritahukan bahwa dia tidak akan mendatangkan sesuatu kepada orang muslim juga beliau menganggapnya sebagai jibt (sihir).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya “Tidak ada adwa, thiyarah, hammah dan shafar.” (HR. al-Bukhari, 10/206 dan Muslim, no. 2220).
Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin berkata, “Seseorang apabila membuka pada dirinya perasaan sial, maka dia akan merasakan dunia yang sempit…
Adwa: Penjangkitan atau penularan penyakit. Maksud sabda Nabi di sini ialah untuk menolak aggapan mereka ketika masih hidup di zaman Jahiliyah bahwa penyakit berjangkit atau menular dengan sendirinya, tanpa kehendak dan takdir Allah subhanahu wata’ala. Anggapan ini ditolak oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bukan keberadaan dan penularannya, sebab dalam riwayat lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menjauh dari orang yang terkena penyakit kusta (lepra) sebagaimana menjauh dari singa (HR. al-Bukhari),
Allah Swt Berfirman ( Q.S.2.Al - Baqorah :222 )
Innallaha yuhibbut tawwabiina wa yuhibbul mutatohhiriin
Artinya : sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri
Dalam hal ini mensucikan diri dari segala hadast baik untuk membuang kesialan meskipun kesialan itu hanyalah anggapan manusia saja.
Doa menghilangkan kesialan dalam tubuh
Beberapa cara menghilangkan kesialan dalam hidup kita menurut islam adalah;
* Bertaubat
Oleh karena salah satu sebab datangnya kesialan itu adalah dosa-dosa yang kita perbuat.
Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa. (Q.S. Yunus [10] : 17)
Walaupun maksud dari ayat di atas adalah tidak beruntung karena orang yang berdosa itu akan disiksa dan dihukum di neraka, namun tidak beruntung di sini bisa juga berarti tidak beruntung di dunia. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits bahwa kemaksiatan bisa menyebabkan kesempitan rezeki.
Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya. (H.R. Tirmidzi dan Al Hakim)
Maka untuk menghilangkan kesialan itu adalah dengan melakukan taubatan nasuha. Namun bisa jadi pula untuk sementara waktu rezeki itu masih disempitkan walaupun sudah melakukan taubatan nasuha, hal itu dikarenakan untuk melebur dosa dosa kita dan kita dibuat susah payah dalam mencari rezeki. Jika ia sabar dalam kesusahan itu maka akan mendapat pahala yang pahalanya itu dapat menutupi dan melebur dosa dosanya.
* Bersedekah
Oleh karena salah satu sebab ketidakberkahan dan ketidakberuntungan itu karena tidak ditunaikannya zakat, kurang bershodaqoh sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah s.a.w.
Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)
Maka untuk menghilangkan kesialan adalah dengan cara bershodaqoh.
Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (H.R. Ath-Thabrani)
Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (H.R. Al-Baihaqi)
* Bertaqwa
Salah satu sebab datangnya nya kesialan adalah karena kurangnya taqwa seseorang. Taqwa itu adalah berhati hatid dan menjaga diri dalam menapaki kehidupan ini dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Maka akibat dari kurang taqwa itu bisa menyebabkan seseorang terus menerus dirundung malang dan tidak beruntung nasibnya.
Sedangkan orang yang bertaqwa kepada Allah akan mendapatkan keberuntungan dan ditunjukkan jalan keluar dari masalah yang dihadapinya
Bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (Q.S. Al-Baqarah 189)
Selain itu ia juga akan diberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka dan dicukupi keperluannya
Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupi (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S. Ath-Thalaaq [65] : 2-3)
Dan janagn lupa selalu berdoa dalam setiap langkah dalam mengawali suatu pekerjaan dan niatkan dalam hati hanya untuk mencari ridlo Allh SWT.
Bagaimana permasalahannya?! Dan bagaimana komentar ulama mengenainya?! Marilah kita kaji bersama masalah ini secara ilmiah.
Teks Hadits
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « الشُّؤْمُ فِى الدَّارِ وَالْمَرْأَةِ وَالْفَرَسِ ».
Dari Abdulloh bin Umar berkata: “Saya mendengar Nabi shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Kesialan itu dalam tiga perkara: kuda, wanita, dan rumah.’”[1]
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنْ كَانَ الشُّؤْم فَفِى الْمَرْأَةِ وَالْفَرَسِ وَالْمَسْكَنِ ».
Dari Sahl bin Sa’ad bahwasanya Rosululloh shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seandainya kesialan itu ada, maka pada wanita, kuda, dan tempat tinggal.”[2]
Baca juga Doa agar terhindar dari kesialan
Seringkali kita masih terjangkiti perasaan bertathayyur. Perasaan sial (tathayyur) bisa menghapus rasa tawakkal kepada Allah SWT . Seperti kepercayaan nomor 13 penyebab kesialan dst .
tathayyur (perasaan sial) hukumnya haram dan bisa merusak tauhid. Rasulullah saw telah menafikan pengaruhnya, menjadikannya sebagai perbuatan syirik serta mem-beritahukan bahwa dia tidak akan mendatangkan sesuatu kepada orang muslim juga beliau menganggapnya sebagai jibt (sihir).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya “Tidak ada adwa, thiyarah, hammah dan shafar.” (HR. al-Bukhari, 10/206 dan Muslim, no. 2220).
Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin berkata, “Seseorang apabila membuka pada dirinya perasaan sial, maka dia akan merasakan dunia yang sempit…
Adwa: Penjangkitan atau penularan penyakit. Maksud sabda Nabi di sini ialah untuk menolak aggapan mereka ketika masih hidup di zaman Jahiliyah bahwa penyakit berjangkit atau menular dengan sendirinya, tanpa kehendak dan takdir Allah subhanahu wata’ala. Anggapan ini ditolak oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bukan keberadaan dan penularannya, sebab dalam riwayat lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menjauh dari orang yang terkena penyakit kusta (lepra) sebagaimana menjauh dari singa (HR. al-Bukhari),
Allah Swt Berfirman ( Q.S.2.Al - Baqorah :222 )
Innallaha yuhibbut tawwabiina wa yuhibbul mutatohhiriin
Artinya : sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri
Dalam hal ini mensucikan diri dari segala hadast baik untuk membuang kesialan meskipun kesialan itu hanyalah anggapan manusia saja.
Doa menghilangkan kesialan dalam tubuh
Beberapa cara menghilangkan kesialan dalam hidup kita menurut islam adalah;
* Bertaubat
Oleh karena salah satu sebab datangnya kesialan itu adalah dosa-dosa yang kita perbuat.
Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa. (Q.S. Yunus [10] : 17)
Walaupun maksud dari ayat di atas adalah tidak beruntung karena orang yang berdosa itu akan disiksa dan dihukum di neraka, namun tidak beruntung di sini bisa juga berarti tidak beruntung di dunia. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits bahwa kemaksiatan bisa menyebabkan kesempitan rezeki.
Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya. (H.R. Tirmidzi dan Al Hakim)
Maka untuk menghilangkan kesialan itu adalah dengan melakukan taubatan nasuha. Namun bisa jadi pula untuk sementara waktu rezeki itu masih disempitkan walaupun sudah melakukan taubatan nasuha, hal itu dikarenakan untuk melebur dosa dosa kita dan kita dibuat susah payah dalam mencari rezeki. Jika ia sabar dalam kesusahan itu maka akan mendapat pahala yang pahalanya itu dapat menutupi dan melebur dosa dosanya.
* Bersedekah
Oleh karena salah satu sebab ketidakberkahan dan ketidakberuntungan itu karena tidak ditunaikannya zakat, kurang bershodaqoh sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah s.a.w.
Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)
Maka untuk menghilangkan kesialan adalah dengan cara bershodaqoh.
Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (H.R. Ath-Thabrani)
Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (H.R. Al-Baihaqi)
* Bertaqwa
Salah satu sebab datangnya nya kesialan adalah karena kurangnya taqwa seseorang. Taqwa itu adalah berhati hatid dan menjaga diri dalam menapaki kehidupan ini dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Maka akibat dari kurang taqwa itu bisa menyebabkan seseorang terus menerus dirundung malang dan tidak beruntung nasibnya.
Sedangkan orang yang bertaqwa kepada Allah akan mendapatkan keberuntungan dan ditunjukkan jalan keluar dari masalah yang dihadapinya
Bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (Q.S. Al-Baqarah 189)
Selain itu ia juga akan diberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka dan dicukupi keperluannya
Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupi (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S. Ath-Thalaaq [65] : 2-3)
Dan janagn lupa selalu berdoa dalam setiap langkah dalam mengawali suatu pekerjaan dan niatkan dalam hati hanya untuk mencari ridlo Allh SWT.