Didunia ini yang namanya santet tidak pernah pandang bulu dalam menyerang manusia karena sesuatu hal, baik karena konflik atau karena pertikaian antar keluarga. namun sebagai Muslim kita juga mengenal beberapa golongan orang yang tidak bisa atau sangat sulit untuk terjkena santet . Dan itu pun kadang ternagi dalam 2 golongan besar ,hitam dan putih. dari Golongan hitam sudah tentu jika manusia itu mengabdi pada setan dan juga tidak mengakui adalah Tuhan Allah, amak ia sangat sulit dan bahakan tidak bisa terkena santet.
Lalu untuk golongan putih ada beberapa macam golongan yang sangat sulit atau tidak bisa tidak bisa disantet, yaitu;
1,Orang yang selalu berdzikir kepada Allah di dalam hatinya bauk itu siang maupun malam akan sangat sulit terkena santet, karena dengan mengingat Allah SWT , orang tersebut terlindung dari segala mara bahaya yang amna energi muncul dan membentengi dirinya melalui dzikir yang di ucapkan.
2. Orang yang selalu suci dari anjis baikitu sang amaupun amlam, karena badan yang suci akan membentengi tubuhnya seperti sinar biru keputih putihan yang sanggup melawan santet dengan sendirinya.
3. Orang yang sangat menjaga dirinya dari segala dosa sehinga segala hal dipasrahkan kepada Allah, goglongan ini walaupun tanpa lelakon ilmu pertahanan dirinya akan sangat luar biasa dan juga tahan serangan santet apapun.
Lalu jika glongan diatas sangat sulit untuk diikutioleh manusia saat ini, maka sebaiknya kita melakukan hal hal berikutini agar terhindar dari santet,
* Jika sedang atau sesudah terjadi konflik dengan seseorang yang dekat atau kita kenal sebaiknya tidak tidur dibawah dan usahakan membaca ayat kursi sebanyak banyaknya dalam hati sampai tertidur.
Yang pertama dan utama harus dimiliki oleh seorang Muslim adalah keyakinan bahwa tidak ada siapapun meski sekuat apapun dia dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kecuali atas kehendak Allah SWT. Al-Qur’an mengingatkan kita berulang kali bahwa hanya Allah-lah satu-satunya yang dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kepada tiap-tiap kita.
Segala sesuatu yang menimpa manusia atau makhluk lainnya sifatnya hanya sekunder saja dan itu terjadi hanya melalui kekuatan yang berasal dari Allah SWT; sehingga obat dan penyembuh terbaik adalah dengan mencari perlindungan dan pertolongan kepada Allah SWT. Syaitan dengan semua tipu daya dan senjatanya dapat dikalahkan dan benar-benar akan tidak berdaya jika Allah berkehendak.
Di bawah ini adalah beberapa ayat-ayat Qur’an dan doa yang dapat dihafalkan sebagai dasar benteng perlindungan diri dari teluh atau santet:
1) Al-Fatihah
2) Tiga surat terakhir dari Al-Qur’an (Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Nas)
3) Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255)
Di samping itu, hafalkan doa-doa dibawah ini dan ucapkan tiga kali atau lebih di pagi dan sore hari: “Bismillahilladzi la yadurru ma`a ismihi shay’un fil-ardi wa la fis-sama’i wa huwas-sami`ul-`alim” (Dengan nama Allah; yang bersama nama-Nya tidak celaka sesuatupun yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).
2) Hasbiyallahu la ilaha illa huwa `alayhi tawakkaltu wahuwa rabbul-`arshil-`azhim (Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung).
3) Allaahumma inni a`udzu bika min hamazatish-shayatin wa a`udzu bika rabbi an yahdurun (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan setan dan aku berlindung kepada-Mu dari segala gangguan setan yang mendatangiku).
4) A`udzu bi `izzatillahi wa qudratihi mimma ajidu wa uhadhiru (Aku berlindung dengan kekuatan Allah dan kehendak-Nya dari sakit dan nyeri yang aku alami).
Tidak berkata kata yang memancing emosi orang lain sehingga keinginan orang lain untuk melakkan santet tidak terlaksana dan masih banyak lagi.
Lalu untuk golongan putih ada beberapa macam golongan yang sangat sulit atau tidak bisa tidak bisa disantet, yaitu;
1,Orang yang selalu berdzikir kepada Allah di dalam hatinya bauk itu siang maupun malam akan sangat sulit terkena santet, karena dengan mengingat Allah SWT , orang tersebut terlindung dari segala mara bahaya yang amna energi muncul dan membentengi dirinya melalui dzikir yang di ucapkan.
2. Orang yang selalu suci dari anjis baikitu sang amaupun amlam, karena badan yang suci akan membentengi tubuhnya seperti sinar biru keputih putihan yang sanggup melawan santet dengan sendirinya.
3. Orang yang sangat menjaga dirinya dari segala dosa sehinga segala hal dipasrahkan kepada Allah, goglongan ini walaupun tanpa lelakon ilmu pertahanan dirinya akan sangat luar biasa dan juga tahan serangan santet apapun.
Lalu jika glongan diatas sangat sulit untuk diikutioleh manusia saat ini, maka sebaiknya kita melakukan hal hal berikutini agar terhindar dari santet,
* Jika sedang atau sesudah terjadi konflik dengan seseorang yang dekat atau kita kenal sebaiknya tidak tidur dibawah dan usahakan membaca ayat kursi sebanyak banyaknya dalam hati sampai tertidur.
Yang pertama dan utama harus dimiliki oleh seorang Muslim adalah keyakinan bahwa tidak ada siapapun meski sekuat apapun dia dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kecuali atas kehendak Allah SWT. Al-Qur’an mengingatkan kita berulang kali bahwa hanya Allah-lah satu-satunya yang dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kepada tiap-tiap kita.
Segala sesuatu yang menimpa manusia atau makhluk lainnya sifatnya hanya sekunder saja dan itu terjadi hanya melalui kekuatan yang berasal dari Allah SWT; sehingga obat dan penyembuh terbaik adalah dengan mencari perlindungan dan pertolongan kepada Allah SWT. Syaitan dengan semua tipu daya dan senjatanya dapat dikalahkan dan benar-benar akan tidak berdaya jika Allah berkehendak.
Di bawah ini adalah beberapa ayat-ayat Qur’an dan doa yang dapat dihafalkan sebagai dasar benteng perlindungan diri dari teluh atau santet:
1) Al-Fatihah
2) Tiga surat terakhir dari Al-Qur’an (Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Nas)
3) Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255)
Di samping itu, hafalkan doa-doa dibawah ini dan ucapkan tiga kali atau lebih di pagi dan sore hari: “Bismillahilladzi la yadurru ma`a ismihi shay’un fil-ardi wa la fis-sama’i wa huwas-sami`ul-`alim” (Dengan nama Allah; yang bersama nama-Nya tidak celaka sesuatupun yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).
2) Hasbiyallahu la ilaha illa huwa `alayhi tawakkaltu wahuwa rabbul-`arshil-`azhim (Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung).
3) Allaahumma inni a`udzu bika min hamazatish-shayatin wa a`udzu bika rabbi an yahdurun (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan setan dan aku berlindung kepada-Mu dari segala gangguan setan yang mendatangiku).
4) A`udzu bi `izzatillahi wa qudratihi mimma ajidu wa uhadhiru (Aku berlindung dengan kekuatan Allah dan kehendak-Nya dari sakit dan nyeri yang aku alami).
Tidak berkata kata yang memancing emosi orang lain sehingga keinginan orang lain untuk melakkan santet tidak terlaksana dan masih banyak lagi.