Salah satu tradisiorang Jawa yang sangat kenatl bercampur dengan budaya masa lalu adalah bancaan weton, yang merupakan bancaan yang diperuntukkan diri sendiri atau orang lain yang dekat dengan kita. Biasanya dilakukan selapan sekali atau kurang lebih 40 hari sekali. Bancaan weton dilakukan untuk keselamatan dan kemudahan bagi pemilik weton yang di selamati. misalkan kita lahir pada hari Rabu pon , maka tiap hari tersebut kita atau orang dekat kita melakukan selamatan. Tidak harus besar cukup untuk dua orang atau lebih.
bancaan weton biasanya hanya terdiri atas jadah pasar atau bubue merah putih sebanyak 2 atau lebih piring untuk dibagikan kepada tetangga. sedangkan untuk kita yang masih single yang wajib bancai weton adalah orang tua kita terutama ibu, sedangkan untuk yang sudah berkeluarga yang wajib mbancai adalah istri dirumah.
Arti dari bancaan weton adalah permohaonan doa keselamatan,kemudahan dan lain sebagianya untuk seseorang yang kita sebutkan dalam bancaan weton. dengan menyebut si jabang bayine dalam bahasa Jawa yang berarti untuk orang tersebut dari mulai lahir sampai sekarang. Sedangkan jaman dahulu ketika Islam belum masuk ke tanah jawa, ritual bancaan weton menggunakan dupa dan sesaji yang di berikan ke tempat yang dianggap keramat. Sedangkan setelah masuk Islam , apalgi dengan teknik penyebaran Agama Islam oleh Wali Songo yang fleksibel, dimasukkannya bancaan weton dengan sedikit menghilangkan ritual berbau musrik . Dianataranya dengan menghilangkan pembakaran dupa serta di berikan kepda tetangga bukan pada tempat angker.
Contoh bancaan weton adalah ketika kita sedang sakit dan orang terdekat kita bernadzar untuk selamatan , maka bisa dibarengi dengan bancaan weton yang bisa dengan mengundang beberapa tetangga terdekat agar mau dan ikut berdoa untuk keselamatan,kesehatan dan rejeki pada kita.
Contoh lain adalah bancaan weton 7 rupa yang mana sebagai makanan harus berupa 7 rupa bahan makan baik yang sudah di masak atau yang masih mentah sampai 7 rupa bunga untuk keselamatan. banyak masyarakat sekarang ritual ini sudah masuk kategori musrik tetapi dengan doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT dan bacaan surat Al fatihah, membuat sisi lain dari bancaan weton masih dalam kategori sesuai ajaran Islam.
Terlepas anda percaya atau tidak, bancaan weton mengandung arti luhur untuk selalu mengingat hari kelahiran dan merenungkan waktu yang sudah kita ajalani sampai sekarang dan mengisi dengan amal kebaikan. Jadi bukan tidak mungkin masyarakat modern akan bisa menerima secara wajar tardisi in sehingga tidak terkesan musrik.
Memamng tidak mudah menghilangkan akar budaya dari leluhur, namun jika kita bisa memilah aman yang musrik dan tidak, amka budaya akan akan selaras dengan keseimbangan dalam keyakinan terhadap yang ESA yaitu Allah SWT.
bancaan weton biasanya hanya terdiri atas jadah pasar atau bubue merah putih sebanyak 2 atau lebih piring untuk dibagikan kepada tetangga. sedangkan untuk kita yang masih single yang wajib bancai weton adalah orang tua kita terutama ibu, sedangkan untuk yang sudah berkeluarga yang wajib mbancai adalah istri dirumah.
Arti dari bancaan weton adalah permohaonan doa keselamatan,kemudahan dan lain sebagianya untuk seseorang yang kita sebutkan dalam bancaan weton. dengan menyebut si jabang bayine dalam bahasa Jawa yang berarti untuk orang tersebut dari mulai lahir sampai sekarang. Sedangkan jaman dahulu ketika Islam belum masuk ke tanah jawa, ritual bancaan weton menggunakan dupa dan sesaji yang di berikan ke tempat yang dianggap keramat. Sedangkan setelah masuk Islam , apalgi dengan teknik penyebaran Agama Islam oleh Wali Songo yang fleksibel, dimasukkannya bancaan weton dengan sedikit menghilangkan ritual berbau musrik . Dianataranya dengan menghilangkan pembakaran dupa serta di berikan kepda tetangga bukan pada tempat angker.
Contoh bancaan weton adalah ketika kita sedang sakit dan orang terdekat kita bernadzar untuk selamatan , maka bisa dibarengi dengan bancaan weton yang bisa dengan mengundang beberapa tetangga terdekat agar mau dan ikut berdoa untuk keselamatan,kesehatan dan rejeki pada kita.
Contoh lain adalah bancaan weton 7 rupa yang mana sebagai makanan harus berupa 7 rupa bahan makan baik yang sudah di masak atau yang masih mentah sampai 7 rupa bunga untuk keselamatan. banyak masyarakat sekarang ritual ini sudah masuk kategori musrik tetapi dengan doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT dan bacaan surat Al fatihah, membuat sisi lain dari bancaan weton masih dalam kategori sesuai ajaran Islam.
Terlepas anda percaya atau tidak, bancaan weton mengandung arti luhur untuk selalu mengingat hari kelahiran dan merenungkan waktu yang sudah kita ajalani sampai sekarang dan mengisi dengan amal kebaikan. Jadi bukan tidak mungkin masyarakat modern akan bisa menerima secara wajar tardisi in sehingga tidak terkesan musrik.
Memamng tidak mudah menghilangkan akar budaya dari leluhur, namun jika kita bisa memilah aman yang musrik dan tidak, amka budaya akan akan selaras dengan keseimbangan dalam keyakinan terhadap yang ESA yaitu Allah SWT.