Pada hakikatnya manusia adalah mahkluk sempurna sehingga tidk lagi perlu untuk diberi hal hal aneh, namun karena kecanggihan berpikirnya membuat manusia selalu ingin lebih dari yang lainnya sehingga melahirkan suatu ilmu kanuragan yang sakti. namun ilmu kanuragan paling sakti adalah ilmu yang bisa mengakui suatu kekurangan kita sebagai mahkluk manusia sebagai hambaNYA. Bahkan saya sendiri tidak percaya ada ilmu paling sakti yang dimiliki manusia, karena manusia tempatnya segala kekuragan. bahkan dengan rasa cemas dan juga rasa sakit akan membuat manusia selalu iongat bahwa hanya ALLAH SWT yang maha kuat dan maha sakti.
bahkan ketika semua orang mengagungkan sebuah barang "aji" pun saya masih tidak begitu percaya jika tidak dari kehendak sang Kuasa. bahkan dalam petuah orang orang besar terdahulu yang sangat terkenal karena kearifan mereka dalam menjalani hidupnya, salah satunya adalah;
SABDA PUJANGGA
(Tiada orang disebut hidup, kecuali yang peduli serta belas kasih kepada sesama yang tak berdaya dan menderita. Dapat merasakan penderitaan serta kesengsaraan orang lain. Dengan dimilikinya rasa seperti itu, berarti mampu memelihara kekuatan yang tiada batasnya, diperlukan untuk menolong sesama yang keadaannya lebih mengenaskan ketimbang diri pribadinya. Perbuatan adalah milik kita sendiri, namun buah dari perbuatan kita menjadi milik Tuhan. Begitulah sabdanya salah satu Pujangga terkenal.)
TIDAK HARUS HARTA
(Tercapainya suatu cita-cita tidak cukup hanya bermodalkan kemewahan dan lengkapnya ilmu dan pengetahuan saja. Namun ada satu syarat yang tak boleh ditinggalkan yakni kepandaian dalam bergaul. Siapa yang bisa beradaptasi dan dapat menumbuhkan rasa tenteram kepada orang lain, sebenarnya sudah mendapat modal untuk melaksanakan banyak pekerjaan dan menggapai cita-citanya)
Namun dengan semakin kerasnya persaingan kehidupan membuat kita lupa bahwa menjalni hidup yang arif adalah suatu kesaktian tersendiri tiada banding. namun tidak bagi sebagian orang. Dan selamanya akan selalu ada orang yang mencari kesaktian tertinggi untuk dirinya dan golongan dengan bentuk berbeda.
bahkan ketika semua orang mengagungkan sebuah barang "aji" pun saya masih tidak begitu percaya jika tidak dari kehendak sang Kuasa. bahkan dalam petuah orang orang besar terdahulu yang sangat terkenal karena kearifan mereka dalam menjalani hidupnya, salah satunya adalah;
SABDA PUJANGGA
(Tiada orang disebut hidup, kecuali yang peduli serta belas kasih kepada sesama yang tak berdaya dan menderita. Dapat merasakan penderitaan serta kesengsaraan orang lain. Dengan dimilikinya rasa seperti itu, berarti mampu memelihara kekuatan yang tiada batasnya, diperlukan untuk menolong sesama yang keadaannya lebih mengenaskan ketimbang diri pribadinya. Perbuatan adalah milik kita sendiri, namun buah dari perbuatan kita menjadi milik Tuhan. Begitulah sabdanya salah satu Pujangga terkenal.)
TIDAK HARUS HARTA
(Tercapainya suatu cita-cita tidak cukup hanya bermodalkan kemewahan dan lengkapnya ilmu dan pengetahuan saja. Namun ada satu syarat yang tak boleh ditinggalkan yakni kepandaian dalam bergaul. Siapa yang bisa beradaptasi dan dapat menumbuhkan rasa tenteram kepada orang lain, sebenarnya sudah mendapat modal untuk melaksanakan banyak pekerjaan dan menggapai cita-citanya)
Namun dengan semakin kerasnya persaingan kehidupan membuat kita lupa bahwa menjalni hidup yang arif adalah suatu kesaktian tersendiri tiada banding. namun tidak bagi sebagian orang. Dan selamanya akan selalu ada orang yang mencari kesaktian tertinggi untuk dirinya dan golongan dengan bentuk berbeda.