Ini kisah pengalaman pribadi yang pernah saya almi beberapa tahun yang lalu, kebetulan di desaku ada kerabat sedang mendirikan rumah dan sudah menjadi tradisi kalau ada tetangga atau kerbat yang mendirikan rumah biasanya kita ikut "sambatan" atau ikut membangun rumah sehari atau 2 hari. Dan setelah pak modin berdoa agar pengerjaan bisa lancar kami semua pun mulai bekerja seperti layaknya pekerja bangunan.
Singkat cerita karena tanah yang di bangun rumah tadi lama tidak di bersihkan ada ilalang dan juga mungkin ada binatang seperti ular atau kalajengking. Namun yang dikhawatirkan terjadi salah satu jari temanku terkena bisa kalajengking dan dia pingsan. Oleh banyaknya oarng yang sedang bekerja akhirnya dimintakan ke salah satu ketua desa dan dibagian jari tersebut di tenpeli sebuah batu kecil seperti batu akik tetapi mengkilap dan anehnya batu tersebut menempel tidak bisa dilepas. Dan setelah 2 jam menempel akhirnya batu tersebut lepas dan diambil kembali oleh ketua desa.
Karena penasaran akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya ,batu apakah yang bisa mnyembuhkan temen saya dari bisa kalajengking? ternyata pak ketua desa mau menjelaskan . Batu itu disebut batu sedot upas atau dalam bahasa indonesia disebut batu penyerap racun, batu ini berupa batu akik dan diturunkan oleh bapaknya kemudian diwarisi olehnya.
Karena masih pensaran akhirnya saya diperbolehkan memegang, walaupun kecil ternyata batu ini cukup berat dibanding dengan batu biasa seukurannya. Pada walnya batu ini berwarna sedikit cerah tetapi setelah menyerap racun akan menjadi hitam pekat. Semakin lama dia menempel di tubuh orang yg terkena racun berarti semakin ganas racun itu.
Pak ketuaa bercerita kalau batu ini dulunya dari kakenya yang bertirakat selama 40 hari puasa mutih dan bersemedi di dalam gua, setelah 40 hari dakhir malanya ia diberi batu itu oleh salah seorang yang berjubah putih agar diugunakan untuk meolong warga desa yang terkena gigitan beracun bainatang, maklum dulu desa saya masih dekaat dengan hutan. nah itulah salah satu manfaat akik sedot upas yang dimiliki oleh ketua desaku.
Baca juga Khasiat akik panca warna
Singkat cerita karena tanah yang di bangun rumah tadi lama tidak di bersihkan ada ilalang dan juga mungkin ada binatang seperti ular atau kalajengking. Namun yang dikhawatirkan terjadi salah satu jari temanku terkena bisa kalajengking dan dia pingsan. Oleh banyaknya oarng yang sedang bekerja akhirnya dimintakan ke salah satu ketua desa dan dibagian jari tersebut di tenpeli sebuah batu kecil seperti batu akik tetapi mengkilap dan anehnya batu tersebut menempel tidak bisa dilepas. Dan setelah 2 jam menempel akhirnya batu tersebut lepas dan diambil kembali oleh ketua desa.
Karena penasaran akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya ,batu apakah yang bisa mnyembuhkan temen saya dari bisa kalajengking? ternyata pak ketua desa mau menjelaskan . Batu itu disebut batu sedot upas atau dalam bahasa indonesia disebut batu penyerap racun, batu ini berupa batu akik dan diturunkan oleh bapaknya kemudian diwarisi olehnya.
Karena masih pensaran akhirnya saya diperbolehkan memegang, walaupun kecil ternyata batu ini cukup berat dibanding dengan batu biasa seukurannya. Pada walnya batu ini berwarna sedikit cerah tetapi setelah menyerap racun akan menjadi hitam pekat. Semakin lama dia menempel di tubuh orang yg terkena racun berarti semakin ganas racun itu.
Pak ketuaa bercerita kalau batu ini dulunya dari kakenya yang bertirakat selama 40 hari puasa mutih dan bersemedi di dalam gua, setelah 40 hari dakhir malanya ia diberi batu itu oleh salah seorang yang berjubah putih agar diugunakan untuk meolong warga desa yang terkena gigitan beracun bainatang, maklum dulu desa saya masih dekaat dengan hutan. nah itulah salah satu manfaat akik sedot upas yang dimiliki oleh ketua desaku.
Baca juga Khasiat akik panca warna