Sepandai pandainya orang menyembunyikan bangkai pasti akhirnya akhir tercium juga kebusukannya, begitu juga jika anda atau tetangga ada yang ambil pesugihan . Karena pada dasarnya orang yang ambil pesugihan biasanya jiwanya gersang walaupun di mata orang banyak ia bergelimang harta.
Biasanya tercermin dan terlihat jelas ketika ia ikut pengajian tausiah atau hal hal yang mengupas masalah hidup sesudah kematian. hal yan g sering dan terlihat jelas pengambil pesugihan adalah ia ketakutan tanpa sebab tetapi disembunyikan dengan ceria.
Apa itu pesugihan?
Diantara manusia ada yang tidak tahan diuji dengan penderitaan dan kemiskinan, mereka berusaha mencari kekayaan dengan mecari jalan pintas seperti mencuri, merampok , mengurangi timbangan , menipu, korupsi dan lain sebagainya. Ada pula yang menempuh cara ghaib dengan membuat perjanjian dan persekutuan dengan syetan dan Jin pesugihan. Berikut ini kami sampaikan kisah atau pengalaman orang yang mengambil jalan pintas mengatasi kesulitan ekonominya dengan mengadakan perjanjian dengan syetan. Saya yakin diantara tetangga anda pasti ada yang mencurigakan selain bekerja umunya tetapi ada juga yang tidak lumrah dengan ambil pesugihan. dan ada berbagai pesugihan yang diadakan berdasarkan perjanjian dengan syetan diantaranya adalah;
* Ritual Uang Kembali; biasanya hal ini diminati oleh orang-orang dengan penghasilan tidak tetap atau keluarga kecil yang penghasilannya pas-pasan. Ciri dari pesugihan ini adalah dengan menggunakan uang pecahan besar (Rp. 100.000,- atau setidaknya Rp. 20.000,-) yang tentunya sudah perlakukan ritual khusus, untuk membeli barang-barang dengan harga yang murah. Atau bisa juga dengan modus pura-pura menukar uang dengan pecahan yang lebih kecil. Saya pernah mengalami hal ini; ketika itu saya curiga ketika ada tetangga (yang disinyalir kaya terlalu cepat) tiba-tiba berniat menukar uang Rp. 100.000,- dalam pecahan kecil. Uang tersebut sengaja saya simpan khusus di tempat yang hanya saya yang tahu. Ternyata, pada keesokan harinya, uang tersebut sudah hilang. Pesugihan jenis ini termasuk jenis sedang, karena hanya merugikan secara ekonomi bagi korban atau target yang akan dituju tanpa memerlukan tumbal nyawa.
* Ritual penglaris; biasanya lebih diminati oleh para pedagang pasar maupun pemilik toko kelontong. Ritual ini termasuk jenis pesugihan yang ringan, karena tidak memerlukan tumbal atau persyaratan apapun kecuali hanya menyediakan mahar dan waktu tertentu untuk melakukan ritual secara rutin. Biasanya hanya bakar kemenyan di waktu-waktu tertentu (biasanya jum’at legi, dalam penanggalan jawa) serta menyediakan kembang tiga rupa.
* Ritual Barter atau Perjanjian; Ini adalah jenis pesugihan yang paling berat, karena peminat pesugihan jenis ini langsung melakukan perjanjian dengan siluman atau setan yang menempati makam keramat atau punden pesugihan. Isi perjanjiannya macam-macam; bisa memberikan anak pertamanya sebagai tumbal, Istrinya, Mertuanya dan bahkan orang lain yang dikehendakinya. Dalam kurun waktu tertentu,orang-orang yang diajukan sebagai tumbal tersebut akan mati dengan (kelihatannya) wajar, namun setelah itu, kekayaan si pelaku akan berlipat ganda. Cara mendaftarkan seseorang untuk menjadi tumbal juga cukup mudah, yaitu melalui makanan atau barang-barang pemberian yang sudah diperlakukan secara khusus kepada target pada saat-saat tertentu; misalnya setiap selasa wage atau jum’at legi (dalam penanggalan jawa).
* Ritual Ngipri; Ritual ini sama halnya menukar jiwa kita dengan perwujudan binatang yang kita pilih (biasanya babi, celeng, kera atau anjing), dengan begitu menjadi lebih leluasa dalam menghisap kekayaan target atau korban kita. Pesugihan ini memiliki banyak istilah; diantaranya adalah babi ngepet, asu daden, dan sebagainya. Hal ini termasuk pesugihan jenis agak berat, karena sangat beresiko terhadap nyawa pelakunya. Ini mengingat dalam melakukan ritual ini, lilin atau lampu minyak yang dipersiapkan khusus tidak boleh mati. Sebab, kalau mati maka tamatlah riwayat pelaku tersebut. Atau juga jangan sampai tertangkap atau ketemu orang, sebab bisa-bisa wujud si pelaku tidak akan pernah kembali. Yang menjadi tumbal dalam ritual jenis ini adalah si pelaku itu sendir..
Untuk anda semua perbanyaklah ibadah dengan sering berdzikir kepada Allah dalam hati dan bersabarlah dalam bekerja dan berusaha, semua rejeki ada yang ngatur dan juga semua sudah ada jatahnya masing masing. Banyak atau sedikit itu hal yang wajar dalam kehidupan.
Biasanya tercermin dan terlihat jelas ketika ia ikut pengajian tausiah atau hal hal yang mengupas masalah hidup sesudah kematian. hal yan g sering dan terlihat jelas pengambil pesugihan adalah ia ketakutan tanpa sebab tetapi disembunyikan dengan ceria.
Apa itu pesugihan?
Diantara manusia ada yang tidak tahan diuji dengan penderitaan dan kemiskinan, mereka berusaha mencari kekayaan dengan mecari jalan pintas seperti mencuri, merampok , mengurangi timbangan , menipu, korupsi dan lain sebagainya. Ada pula yang menempuh cara ghaib dengan membuat perjanjian dan persekutuan dengan syetan dan Jin pesugihan. Berikut ini kami sampaikan kisah atau pengalaman orang yang mengambil jalan pintas mengatasi kesulitan ekonominya dengan mengadakan perjanjian dengan syetan. Saya yakin diantara tetangga anda pasti ada yang mencurigakan selain bekerja umunya tetapi ada juga yang tidak lumrah dengan ambil pesugihan. dan ada berbagai pesugihan yang diadakan berdasarkan perjanjian dengan syetan diantaranya adalah;
* Ritual Uang Kembali; biasanya hal ini diminati oleh orang-orang dengan penghasilan tidak tetap atau keluarga kecil yang penghasilannya pas-pasan. Ciri dari pesugihan ini adalah dengan menggunakan uang pecahan besar (Rp. 100.000,- atau setidaknya Rp. 20.000,-) yang tentunya sudah perlakukan ritual khusus, untuk membeli barang-barang dengan harga yang murah. Atau bisa juga dengan modus pura-pura menukar uang dengan pecahan yang lebih kecil. Saya pernah mengalami hal ini; ketika itu saya curiga ketika ada tetangga (yang disinyalir kaya terlalu cepat) tiba-tiba berniat menukar uang Rp. 100.000,- dalam pecahan kecil. Uang tersebut sengaja saya simpan khusus di tempat yang hanya saya yang tahu. Ternyata, pada keesokan harinya, uang tersebut sudah hilang. Pesugihan jenis ini termasuk jenis sedang, karena hanya merugikan secara ekonomi bagi korban atau target yang akan dituju tanpa memerlukan tumbal nyawa.
* Ritual penglaris; biasanya lebih diminati oleh para pedagang pasar maupun pemilik toko kelontong. Ritual ini termasuk jenis pesugihan yang ringan, karena tidak memerlukan tumbal atau persyaratan apapun kecuali hanya menyediakan mahar dan waktu tertentu untuk melakukan ritual secara rutin. Biasanya hanya bakar kemenyan di waktu-waktu tertentu (biasanya jum’at legi, dalam penanggalan jawa) serta menyediakan kembang tiga rupa.
* Ritual Barter atau Perjanjian; Ini adalah jenis pesugihan yang paling berat, karena peminat pesugihan jenis ini langsung melakukan perjanjian dengan siluman atau setan yang menempati makam keramat atau punden pesugihan. Isi perjanjiannya macam-macam; bisa memberikan anak pertamanya sebagai tumbal, Istrinya, Mertuanya dan bahkan orang lain yang dikehendakinya. Dalam kurun waktu tertentu,orang-orang yang diajukan sebagai tumbal tersebut akan mati dengan (kelihatannya) wajar, namun setelah itu, kekayaan si pelaku akan berlipat ganda. Cara mendaftarkan seseorang untuk menjadi tumbal juga cukup mudah, yaitu melalui makanan atau barang-barang pemberian yang sudah diperlakukan secara khusus kepada target pada saat-saat tertentu; misalnya setiap selasa wage atau jum’at legi (dalam penanggalan jawa).
* Ritual Ngipri; Ritual ini sama halnya menukar jiwa kita dengan perwujudan binatang yang kita pilih (biasanya babi, celeng, kera atau anjing), dengan begitu menjadi lebih leluasa dalam menghisap kekayaan target atau korban kita. Pesugihan ini memiliki banyak istilah; diantaranya adalah babi ngepet, asu daden, dan sebagainya. Hal ini termasuk pesugihan jenis agak berat, karena sangat beresiko terhadap nyawa pelakunya. Ini mengingat dalam melakukan ritual ini, lilin atau lampu minyak yang dipersiapkan khusus tidak boleh mati. Sebab, kalau mati maka tamatlah riwayat pelaku tersebut. Atau juga jangan sampai tertangkap atau ketemu orang, sebab bisa-bisa wujud si pelaku tidak akan pernah kembali. Yang menjadi tumbal dalam ritual jenis ini adalah si pelaku itu sendir..
Untuk anda semua perbanyaklah ibadah dengan sering berdzikir kepada Allah dalam hati dan bersabarlah dalam bekerja dan berusaha, semua rejeki ada yang ngatur dan juga semua sudah ada jatahnya masing masing. Banyak atau sedikit itu hal yang wajar dalam kehidupan.