Skip to main content

Melatih Hidup Dengan Keiklasan Sejati

                          Tak banyak bisa dilakukan jika kita terlalu sibuk dengankehidupan duniawi, apalgi dengan modernisasi sebagai godaan terhebat dalam kehidupan manusia saat ini hampir hampir mustahil. Manusia sebenarnya mahkluk paling sempurna sehingga untuk mencapai kesempurnaan sebagai seorang berahklak muli dan tinggi bukan hal yang sulit . Kenapa ? karena dasar kita yang memang sudah sempurna diciptakan Allah SWT yang tak dimilki oleh mahkluk lain. Tetapi kesempurnaan itu kadang juga menimbulkan celah sehingga membuatkita nista sebagai mahkluk paling rendah derajatnya.

Manusia pada dasarnya dituntut 2 pilihan dalam proses pencapaian rohani  atau diri pribadi yang tinggi, yaitu memilih jalan luhur atau memilih jalan pintas (pilihan tersebut harus dipilih dengan ketegaran dan kewaspadaan akan peranan jin dalam menghasut manusia). Babahan Hawa Sanga mengajarkan manusia kejawen untuk memilih jalan luhur dan selalu waspada dengan jalan pintas yang ditawarkan jin. Jin sangat lihai dalam mengelabuhi bahkan terkadang menggunakan bujukan kasih sayang. Namun pada akhirnya terjadi sengsara. Perlu diketahui, jika kewaspadaan lengah dan manusia terhasut maka kegiatan rohani Babahan Hawa Sanga mengarah pada pelampiasan hawa nafsu duniawi, seperti ingin sakti mandraguna agar dapat kepercayaan dan diakui oleh sesama.

Nafsu adalah musuh terdekat dan terbesarmanusia ketika sudah diajdikan seorang pemimpin di alam nyata ini, bahkan malaikatpun mengakui bahwa menjadi manusia adalah hal terberat dalam perjuangannya sebagai mahkluk yang menyembah Allah SWT. dalam keseharaian kita selalu bersinggungan dengan kepentingan makluk lain baik itu yang terlihat maupun tidak terlihat. 
Sedangkan jiwa pikiran diteguhkan keyakinannya agar selalu tunduk, sujud dan hormat kepada Sang Pencipta. Kesetiaan dan kepasrahan dibina, kemudian direalisasikan di lingkungan keluarga, lingkungan kerja maupun lingkungan sosial. Realisasi tersebut bermaksud untuk menguji kesetiaan yang penuh ikhlas dan rela pasrah. Salah satu cara yang diuji adalah melakukan pelayanan penyembuhan bagi yang membutuhkan. Jika sudah memiliki energi prana yang besar dan lebih, kenapa tidak disumbangkan bagi yang membutuhkan. Itulah dasar-dasar menguji kesetiaan jiwa pikiran kita terhadap Sang Pencipta. Kita akan mengeluh tidak ataukah kalau sudah mampu menyembuhkan apakah kita akan menyumbangkan diri atau angkuh? Jelasnya, keteguhan jiwa pikiran ini terhadap Sang Pencipta sebagai perwujudan titah Sang Pencipta atas hubungan horisontal, yaitu hubungan baik dengan sesama manusia dan sesama makhluk semesta. Ibadah ini disebut tarekat.

Pengenalan diri dan melatih hidup dengan keiklasan akan sangat sulit tercapai jika kita tidak mengenal diri sendiri dan juga pusat dari diri kita, yaitu hati. Hati sangat berperan besar dalam kaitannya dengan menerima dengan lapang dada dan juga iklas. karea iklas adalah perbuatan hati yang sangat sulit diukur dengan barometer apapun didunia ini.

Popular posts from this blog

Rapal Dan Doa Aji Brajamusti

                     Aji Braja musti adalah aji yang memberikan kekuatan luar biasa pada orang yang memilikinya. Berbentuk seperti cakra berputar didepan dad pemiliknya serta di penuhi Aura kuning keemasan sehingga kekuatan ghaibnya tida tandingannya. Saking hebatnya ilmu ini banyak tidak diturunkan karena akan berbahaya bagi pemiliknya jika disalahgunakan. Aji Braja musti sangat terkenal di dunia pendekar silat karena hampir mustahil untuk mengalahkannya. Dan seantero Nusantara akan tahu aji Brajamusti dengan berbagai rapal dan juga doanya. Dan pada kesempatan ini akan saya tampilkan rapal dan doa aji brajamusti dari berbagai perguruan. tentu mereka mengklaim yang asli. - Puasa 3 hari, dimulai hari selasa kliwon (puasa seperti puasa dibulan ramadhan). - Selama dalam puasa, mantra dibaca sehabis shalat fardhu 100 X - Sesudah puasa mantra dibaca sehari 3 X manteranya: Bismillahirrokhmanirrokhim Sun amatek aji ajiku brajamusti terap terap awe-awe, kuru-kuru, griyo gunting drijiku, wa

Manfaat Dan Khasiat Batu Akik Fosil Kayu Jati

Batu akik fosil kayu Jati adalah salah satu batu akik dengan kekuatan alami karena proses alami yang terjadi selama jutaan tahun. Dianggap mempunyai energi murni paling hebat sehingga sekarang banyak di buru oleh pecinta batu akik. Batu akik ini diyakini para pemiliknya membuat awet muda serta memeberikan aura kewibawaan sehingga sangat cocok dipakai sehari hari karena memang tidak ada pantangannya. Pada jaman dahulu batu akik fosil kayu Jati lebih banyak dipakai para petani karena dianggap bisa menghalau hama tikus serta memberikan kesuburan pada tanaman padi , meskipun itu belum tentu benar tetapi disekitar daerah Kabupaten Tuban msayarkatnya sangat percaya itu. Baca juga  Cara mudah belajar membuka mata bathin Saat ini, selain warga Tuban sendiri, batu akik jenis Fosil Kayu Jati juga banyak di buru warga dari daerah lain, seperti Surabaya, lamongan, Bojonegoro, gersik dan beberapa daerah lain yang memesan batu berwarna coklat dan memilik corak lingkaran mirip kayu jati ini.

Kesaktian Ilmu Singkir Sengkolo

Ilmu singkir sengkolo dalam bahsa Indonesia berarti ilmu untuk menyingkirkan segala hambatan atau sengkolo, ilmu ini hasil tirakat tingkat tinggi oleh Sunan Kali Jogo yang sangat terkenal dengan ilmu ketauhidan sehingga segala keinginannya terpenuhi karena dia selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ilmu singkir sengkolo banyak digunakan untuk menyingkirkan segala musibah baik perorangan maupun masyarakat sehingga terlepas dari segala bencana, bisa untuk menyembuhkan segala penyakit bvaik penyakit hati maupun penyakit fisik termasuk BAHU LAWEYAN  yang terkenal sangat ganas dalam emmangsa pasangannya. Ilmu singkir sengkolo sebenarnya ilmu tentang kepatuhan dan juga pengabdiaan total kepada sanga pencipta alam semesta sehingga kita dekat dengannya. bahkan ilmu ini hampir tidak ada tandingannya kecuali hanya Allah yang berkehendak. salah satu hal yang sangat penting di cermati adalah; " Sopo ingsung sing kepengen duweni ibu ngelmu ,ojo mati ini urip lan ojo urip ing mati&qu