Alam kubur adalah alam sesudah kematian dan alam ini adalah penantian sebelum amnusia di bangkitkan ketika tiba hari kiamat. Jadi dialam kubur bisa menjadi alam siksaan juga bisa menjadi nikmat alam kubur. Agar kita terhindar dari siksa alam kubur ada beberapa amalan yang bisa kita lkukan mulai dari sekarang.Diantaranya adalah;
Al-Imam Ibnul Qayyim t berkata: “Sebab-sebab yang akan menyelamatkan seseorang dari azab kubur terbagi menjadi dua:
1. Sebab-sebab secara global
Yaitu dgn menjauhi seluruh sebab yang akan menjerumuskan ke dlm azab kubur sebagaimana yang telah disebutkan.
Sebab yang paling bermanfaat adalah seorang hamba duduk beberapa saat sebelum tidur utk mengevaluasi dirinya: apa yang telah dia lakukan, baik perkara yang merugikan maupun yang menguntungkan pada hari itu. Lalu dia senantiasa memperbarui taubatnya yang nasuha antara dirinya dgn Allah l, sehingga dia tidur dlm keadaan bertaubat & berkemauan keras utk tak mengulanginya bila nanti bangun dari tidurnya. Dia lakukan itu setiap malam. Maka, apabila dia mati (ketika tidurnya itu), dia mati di atas taubat. Apabila dia bangun, dia bangun tidur dlm keadaan siap utk beramal dgn senang hati, karena Allah l menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya & berhasil mendapatkan segala sesuatu yang terluput. Tidak ada perkara yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba daripada taubat ini. Terlebih lagi bila dia berzikir setelah itu & melakukan sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah n ketika dia hendak tidur sampai benar-benar tertidur. Maka, barangsiapa yang Allah l kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah l akan berikan hidayah taufik utk melakukan hal itu. Dan tiada kekuatan kecuali dgn pertolongan Allah l.
2. Sebab-sebab terperinci
Di antaranya:
- Ribath (berjaga di pos perbatasan wilayah kaum muslimin) siang & malam.
Dari Fadhalah bin Ubaid z, Rasulullah n bersabda:
كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الَّذِي مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ
“Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali orang yang mati dlm keadaan ribath di jalan Allah l. Amalannya akan dikembangkan sampai datang hari kiamat & akan diselamatkan dari fitnah kubur.” (HR. At-Tirmidzi & Abu Dawud)
- Mati syahid
Dari Ubadah bin Ash-Shamit z, dari Nabi n:
لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ، وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ
“Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi Allah l: diampuni dosa-dosanya dari awal tertumpahkan darahnya, akan melihat calon tempat tinggalnya di surga, akan diselamatkan dari azab kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang sangat besar, diberi hiasan dgn hiasan iman, dinikahkan dgn bidadari, & akan diberi kemampuan utk memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah. Al-Albani berkata dlm Ahkamul Jana’iz bahwa sanadnya hasan)
- Mati pada malam Jumat atau siang harinya.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash c, dari Nabi n, beliau bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يـَمُوتُ يَوْمَ الْـجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya, kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad & Al-Fasawi. Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan dlm Ahkamul Jana’iz bahwa hadits ini dgn seluruh jalur-jalurnya hasan atau shahih)
- Membaca surat Al-Mulk
Dari Ibnu Abbas c, Nabi n bersabda:
هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
“Dia (surat Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang akan menyelamatkan pembacanya dari azab kubur.” (HR. At-Tirmidzi, lihat Ash-Shahihah no. 1140) [dinukil dari Ar-Ruh dgn sedikit perubahan]
- Doa sebagaimana yang telah lalu, bahwa Rasulullah n berlindung dari azab kubur & memerintahkan umatnya utk berlindung darinya.
Nikmat Kubur
Setelah mengetahui & meyakini adanya azab kubur yang demikian mengerikan & menakutkan, berdasarkan Al-Qur’an & As-Sunnah yang shahih, juga mengetahui macam-macamnya, penyebabnya, & hal-hal yang akan menyelamatkan darinya, maka termasuk kesuksesan yang agung adalah selamat dari berbagai azab tersebut & mendapatkan nikmat di dalamnya dgn rahmat-Nya.
Allah l berfirman:
“Adapun orang-orang yang beriman & mengerjakan amal yang shalih maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dlm rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata.” (Al-Jatsiyah: 30)
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku.’ Barangsiapa yang dijauhkan azab daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata.” (Al-An’am: 15-16)
Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang Rasulullah n beritakan dlm hadits Al-Bara’ z yang panjang:
- mendapatkan ampunan & keridhaan-Nya. Sebagaimana perkataan malakul maut kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul maut:
أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ، اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ
“Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah & keridhaan-Nya.”
- dikokohkan hatinya utk menghadapi & menjawab fitnah kubur.
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dgn ucapan yang teguh itu dlm kehidupan di dunia & di akhirat.” (Ibrahim: 27)
- Digelarkan permadani, didandani dgn pakaian dari surga, dibukakan baginya pintu menuju surga, dilapangkan kuburnya, & di dalamnya ditemani orang yang tampan wajahnya, bagus penampilannya, sebagaimana yang Rasulullah n kabarkan dlm hadits Al-Bara’ yang panjang:
فَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ. قَالَ: فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ. قَالَ: وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ. فَيَقُولُ لَهُ: مَنْ أَنْتَ، فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالْخَيْرِ. فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ
“Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dgn pakaian dari surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah kepadanya bau wangi & keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang, kemudian datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia berkata: ‘Berbahagialah dgn perkara yang menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu kamu dijanjikan.’ Dia pun bertanya: ‘Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang yang datang membawa kebaikan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang shalih…” (HR. Ahmad & Abu Dawud)
Mudah-mudahan Allah l meneguhkan hati kita di atas kalimat tauhid hingga akhir hayat kita & menyelamatkan kita dari berbagai fitnah (ujian) dunia & fitnah kubur, serta memasukkan kita ke dlm jannah-Nya. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Di antara amalan yang dapat menyelamatkan seseorang dari himpitan dan azab kubur:
Pertama: Membaca surat An-Nisa’
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:”Barangsiapa yang membaca surat An-Nisa’ setiap Jum’at, ia akan diselamatkan dari himpitan kubur.” (Tsawab al-A`mal: 131)
Kedua: Membaca surat Az-Zuhruf
Dalam suatu riwayat disebutkan: “Barangsiapa yang tekun membaca surat Az-Zukhruf, Allah akan menjaganya dari himpitan bumi dan kesempitan kubur.” (Al-Bihar 87: 52, hadis ke 3)
Ketiga: Membaca surat Al-Qalam
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:”Barangsiapa yang membaca surat Al-Qalam dalam shalat fardhunya atau shalat sunnah nafilahnya, Allah akan menyelamatnya dari kefakiran dan melindunginya dari himpitan kubur.” (Tsawabul a’mal: 147)
Keempat:
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mati di antara matahari tergelincir pada hari Kamis sampai matahari tergelincir pada hari Jum’at, Allah melindunginya dari himpitan kubur.” (Tsawabul a’mal: 231)
Kelima: Melakukan shalat malam
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata: “Hendaknya kamu melakukan shalat malam. Tidak ada seorang pun hamba yang bangun di akhir malam, kemudian ia melakukan shalat delapan rakaat, dua rakaat shalat syafa’ dan satu rakaat shalat witir, kemudian ia beristighfar tujuh puluh kali dalam qunut (shalat witir)nya, kecuali ia diselamatkan dari azab kubur dan azab neraka, dipanjangkan umurnya, dan diluaskan rizkinya.” Al-Bihar 87: 161)
Keenam: Membaca surat At-Takatsur
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat At-Takatsur menjelang tidurnya, ia akan terjaga dari fitnah kubur.” (Tsawabul a’mal: 153)
Ketujuh: Membaca zikir berikut
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca zikir berikut (10 kali) setiap hari, Allah swt akan mengampuni baginya empat puluh ribu dosa besar, menjaganya dari keburukan kematian, siksa kubur, hari kiamat dan hari hisab, dan segala hal yang menakutkan; yakni Allah memudahkan seratus hal yang menakutkan saat kematian, Allah menjaganya dari kejahatan iblis dan pasukannya, menunaikan hutangnya, menghilangkan dukanya, dan membahagiakan deritanya. Yaitu:
Aku persiapkan untuk
Setiap yang menakutkan Laiha illallah,
Setiap duka dan derita masya Allah,
Setiap nikmat Alhamdulillah,
Setiap kebahagiaan Asy-Syukru lillah,
Setiap yang menakjubkan Subhanallah,
Setiap dosa Astaghfirullah,
Setiap musibah Innalillahi wa inna ilayhi raji’un,
Setiap kesulitan Hasbiyallah,
Setiap ketetapan dan takdir Tawakkaltu ‘alallah,
Setiap musuh A’shamtu billah,
Setiap ketaatan dan kemaksiatan La hawala wala quwwata illa billahil aliyyil ‘azhim.
(Safinah al-Bihar 2: 727)
Kedelapan: Pelepah kurma
Dalam suatu riwayat disebutkan: “Pada suatu hari Rasulullah saw berjalan di dekat kuburan yang penghuninya akan mendapat azab kubur, kemudian beliau menyuruh mengambil pelepah kurma dan dibelahnya, yang satu diletakkan di kepalanya, dan satu lagi diletakkan di kedua kakinya; kemudian sahabatnya bertanya: mengapa engkau lakukan itu? Rasulullah saw menjawab: Karena hal ini dapat meringankan ia dari azab kubur selama ia bersamanya.” (At-Tahdzib1: 320)
Al-Imam Ibnul Qayyim t berkata: “Sebab-sebab yang akan menyelamatkan seseorang dari azab kubur terbagi menjadi dua:
1. Sebab-sebab secara global
Yaitu dgn menjauhi seluruh sebab yang akan menjerumuskan ke dlm azab kubur sebagaimana yang telah disebutkan.
Sebab yang paling bermanfaat adalah seorang hamba duduk beberapa saat sebelum tidur utk mengevaluasi dirinya: apa yang telah dia lakukan, baik perkara yang merugikan maupun yang menguntungkan pada hari itu. Lalu dia senantiasa memperbarui taubatnya yang nasuha antara dirinya dgn Allah l, sehingga dia tidur dlm keadaan bertaubat & berkemauan keras utk tak mengulanginya bila nanti bangun dari tidurnya. Dia lakukan itu setiap malam. Maka, apabila dia mati (ketika tidurnya itu), dia mati di atas taubat. Apabila dia bangun, dia bangun tidur dlm keadaan siap utk beramal dgn senang hati, karena Allah l menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya & berhasil mendapatkan segala sesuatu yang terluput. Tidak ada perkara yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba daripada taubat ini. Terlebih lagi bila dia berzikir setelah itu & melakukan sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah n ketika dia hendak tidur sampai benar-benar tertidur. Maka, barangsiapa yang Allah l kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah l akan berikan hidayah taufik utk melakukan hal itu. Dan tiada kekuatan kecuali dgn pertolongan Allah l.
2. Sebab-sebab terperinci
Di antaranya:
- Ribath (berjaga di pos perbatasan wilayah kaum muslimin) siang & malam.
Dari Fadhalah bin Ubaid z, Rasulullah n bersabda:
كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الَّذِي مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ
“Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali orang yang mati dlm keadaan ribath di jalan Allah l. Amalannya akan dikembangkan sampai datang hari kiamat & akan diselamatkan dari fitnah kubur.” (HR. At-Tirmidzi & Abu Dawud)
- Mati syahid
Dari Ubadah bin Ash-Shamit z, dari Nabi n:
لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ، وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ
“Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi Allah l: diampuni dosa-dosanya dari awal tertumpahkan darahnya, akan melihat calon tempat tinggalnya di surga, akan diselamatkan dari azab kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang sangat besar, diberi hiasan dgn hiasan iman, dinikahkan dgn bidadari, & akan diberi kemampuan utk memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah. Al-Albani berkata dlm Ahkamul Jana’iz bahwa sanadnya hasan)
- Mati pada malam Jumat atau siang harinya.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash c, dari Nabi n, beliau bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يـَمُوتُ يَوْمَ الْـجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya, kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad & Al-Fasawi. Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan dlm Ahkamul Jana’iz bahwa hadits ini dgn seluruh jalur-jalurnya hasan atau shahih)
- Membaca surat Al-Mulk
Dari Ibnu Abbas c, Nabi n bersabda:
هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
“Dia (surat Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang akan menyelamatkan pembacanya dari azab kubur.” (HR. At-Tirmidzi, lihat Ash-Shahihah no. 1140) [dinukil dari Ar-Ruh dgn sedikit perubahan]
- Doa sebagaimana yang telah lalu, bahwa Rasulullah n berlindung dari azab kubur & memerintahkan umatnya utk berlindung darinya.
Nikmat Kubur
Setelah mengetahui & meyakini adanya azab kubur yang demikian mengerikan & menakutkan, berdasarkan Al-Qur’an & As-Sunnah yang shahih, juga mengetahui macam-macamnya, penyebabnya, & hal-hal yang akan menyelamatkan darinya, maka termasuk kesuksesan yang agung adalah selamat dari berbagai azab tersebut & mendapatkan nikmat di dalamnya dgn rahmat-Nya.
Allah l berfirman:
“Adapun orang-orang yang beriman & mengerjakan amal yang shalih maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dlm rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata.” (Al-Jatsiyah: 30)
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku.’ Barangsiapa yang dijauhkan azab daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata.” (Al-An’am: 15-16)
Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang Rasulullah n beritakan dlm hadits Al-Bara’ z yang panjang:
- mendapatkan ampunan & keridhaan-Nya. Sebagaimana perkataan malakul maut kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul maut:
أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ، اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ
“Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah & keridhaan-Nya.”
- dikokohkan hatinya utk menghadapi & menjawab fitnah kubur.
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dgn ucapan yang teguh itu dlm kehidupan di dunia & di akhirat.” (Ibrahim: 27)
- Digelarkan permadani, didandani dgn pakaian dari surga, dibukakan baginya pintu menuju surga, dilapangkan kuburnya, & di dalamnya ditemani orang yang tampan wajahnya, bagus penampilannya, sebagaimana yang Rasulullah n kabarkan dlm hadits Al-Bara’ yang panjang:
فَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ. قَالَ: فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ. قَالَ: وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ. فَيَقُولُ لَهُ: مَنْ أَنْتَ، فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالْخَيْرِ. فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ
“Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dgn pakaian dari surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah kepadanya bau wangi & keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang, kemudian datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia berkata: ‘Berbahagialah dgn perkara yang menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu kamu dijanjikan.’ Dia pun bertanya: ‘Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang yang datang membawa kebaikan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang shalih…” (HR. Ahmad & Abu Dawud)
Mudah-mudahan Allah l meneguhkan hati kita di atas kalimat tauhid hingga akhir hayat kita & menyelamatkan kita dari berbagai fitnah (ujian) dunia & fitnah kubur, serta memasukkan kita ke dlm jannah-Nya. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Di antara amalan yang dapat menyelamatkan seseorang dari himpitan dan azab kubur:
Pertama: Membaca surat An-Nisa’
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:”Barangsiapa yang membaca surat An-Nisa’ setiap Jum’at, ia akan diselamatkan dari himpitan kubur.” (Tsawab al-A`mal: 131)
Kedua: Membaca surat Az-Zuhruf
Dalam suatu riwayat disebutkan: “Barangsiapa yang tekun membaca surat Az-Zukhruf, Allah akan menjaganya dari himpitan bumi dan kesempitan kubur.” (Al-Bihar 87: 52, hadis ke 3)
Ketiga: Membaca surat Al-Qalam
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:”Barangsiapa yang membaca surat Al-Qalam dalam shalat fardhunya atau shalat sunnah nafilahnya, Allah akan menyelamatnya dari kefakiran dan melindunginya dari himpitan kubur.” (Tsawabul a’mal: 147)
Keempat:
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mati di antara matahari tergelincir pada hari Kamis sampai matahari tergelincir pada hari Jum’at, Allah melindunginya dari himpitan kubur.” (Tsawabul a’mal: 231)
Kelima: Melakukan shalat malam
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata: “Hendaknya kamu melakukan shalat malam. Tidak ada seorang pun hamba yang bangun di akhir malam, kemudian ia melakukan shalat delapan rakaat, dua rakaat shalat syafa’ dan satu rakaat shalat witir, kemudian ia beristighfar tujuh puluh kali dalam qunut (shalat witir)nya, kecuali ia diselamatkan dari azab kubur dan azab neraka, dipanjangkan umurnya, dan diluaskan rizkinya.” Al-Bihar 87: 161)
Keenam: Membaca surat At-Takatsur
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat At-Takatsur menjelang tidurnya, ia akan terjaga dari fitnah kubur.” (Tsawabul a’mal: 153)
Ketujuh: Membaca zikir berikut
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca zikir berikut (10 kali) setiap hari, Allah swt akan mengampuni baginya empat puluh ribu dosa besar, menjaganya dari keburukan kematian, siksa kubur, hari kiamat dan hari hisab, dan segala hal yang menakutkan; yakni Allah memudahkan seratus hal yang menakutkan saat kematian, Allah menjaganya dari kejahatan iblis dan pasukannya, menunaikan hutangnya, menghilangkan dukanya, dan membahagiakan deritanya. Yaitu:
Aku persiapkan untuk
Setiap yang menakutkan Laiha illallah,
Setiap duka dan derita masya Allah,
Setiap nikmat Alhamdulillah,
Setiap kebahagiaan Asy-Syukru lillah,
Setiap yang menakjubkan Subhanallah,
Setiap dosa Astaghfirullah,
Setiap musibah Innalillahi wa inna ilayhi raji’un,
Setiap kesulitan Hasbiyallah,
Setiap ketetapan dan takdir Tawakkaltu ‘alallah,
Setiap musuh A’shamtu billah,
Setiap ketaatan dan kemaksiatan La hawala wala quwwata illa billahil aliyyil ‘azhim.
(Safinah al-Bihar 2: 727)
Kedelapan: Pelepah kurma
Dalam suatu riwayat disebutkan: “Pada suatu hari Rasulullah saw berjalan di dekat kuburan yang penghuninya akan mendapat azab kubur, kemudian beliau menyuruh mengambil pelepah kurma dan dibelahnya, yang satu diletakkan di kepalanya, dan satu lagi diletakkan di kedua kakinya; kemudian sahabatnya bertanya: mengapa engkau lakukan itu? Rasulullah saw menjawab: Karena hal ini dapat meringankan ia dari azab kubur selama ia bersamanya.” (At-Tahdzib1: 320)