Masalah darasr hukum ilmu Thoriqot sbenaranya harus kita lihat dari segimana ilmu thoriqot dilihat, apa dari thoriqot itu sendiri atau yang lain sehingga dapat diketahui secara jelas kedudukannya dalam ilmu Islam. Hal ini untuk menghindarkan adanya penilaian yang salah terhadap Thoriqot yang selama ini tumbuh dan berkembang dengan pesat di Indonesia terutama di Tanah Jawa dan Sumatara yang disusul Pulau lain di wilayah timur .
Beberapa ulama Thoriqot berpendapat bahwa dasar hukum ilmu thoriqot dapat dilihat daru segi segi sebagai berikut;
* Eksistensi
Ilmu thoriqot sebenarnya bertujuan untuk melaksanakan ilmu Syariat secara tertib dab teratur serta teguh diatas norma norma yang dikehendaki oleh Allah dan Rosulnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah;
Dan bahwasanya : jika mereka tetap berjalan lurus diatas jalan itu ( agama Islam)benar benar kami aakan memberikan minum kepada mereka air yang segar(rejeki yang banyak) QS Al Jin 16.
Ayat ini yang dijadikan oleh para ulama ahli Thoriqot sebagai dasar hukum dalam melaksanakan amalan amalannya. Dan seperti biasa banyak orang yang menentang dijadikannya ayat tersebut sebagai dasar hukum Thoriqot.
menurut tinjauan Ulama Thoriqot ayat diatas secara formal ( bunhyil afalnya) maupum materialnya( sisi yang tersirat didalamnya) adalah jelas merupkan tempat sumber hukum diijinkannya melaksanakanamalan amalan thoriqot. karena dengaan mengamalakn Thariqot akan didapat tujuaan yang bermuara pada tujuan pelaksanaan SyariatIslam yang dikehemdaki Allah dan Rosulnya.
Selanjutnya dari segi materi poko dari amalan Thoriqot berupa wirid dzikrullah baik yang dilaksanakan terus menerus maupun scera terus menerus yang membuat kita terhindar dari segala hal yang mengakibatkan kita lupa kepada Allah SWT.
Sesuai dengan firman Allah ;
hai orang orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama ) Allah , dzikir yang sebanyak banyaknya . Dan bertasbihlah kepada Nya di waktu pagi dan petang."
QS Al Ahzab 41-42
Maka dengan ayat diatas jelas lah bahwa Allah memerintahkan kita semua untuk senantiasa berdzikir dengan menyebut nama Allah , baik dilakukan pagi dan petang, siang atau pun malam.
Jadi amAlan dzikir sebagaimana yang tadi di perintahkan adalah bersifat Mutlak yang belum ada Qayyid nya . Dalam arti bahwa syariat dzikir bentuk hukmnya masih global. Rosulollah sendiri tidak banyak memberikan perincian atau Qayyid baik yang berbentuk syarat syarat rukun rukun ataupun kaifiyat kaifiyat.
dari sini lah umat diberi wewenang untuk menciptakan syariat syarat,rukun dan kaifiyat kaifiyat dzikrullah asalak tidak menyimpang dari tatanan syara' seacar prinsipal. itulah sebabnya para ulama thariqqot sama menciptakan syarat,rukun kaifiyat tertentu mislakan tentang waktu dan cara membacanya dan lain sebagainya.
* Sasaran
Dari segi sasaran pokok yang hendak dicapai dalam mengamalakan Thoriqot adalah mewujudkan rasa manunggal dalam menjalankan syariat Nya secara utuh dan tersa indah oleh pantulan cahaya Allah SWT. Sebagaiman hadist rasululloh;
Diriwayatkan dari Abi Hurairoh berkata bahwa pada waktu hari Rosululloh berada ditengah tengah sekelompok orang banyak tiba tiba ada seorang laki laki (jibril) datang kepadanya seaya bertanya, Apakah iman itu?
nabi menjawab: Iman adalah;
1. kamu percaya adanya Allah
2. Dan percaya kepada malaikat Nya
3. percaya akan bertemu Allah di hari akhirat
4. Percaya terhadap Rosul Nya
5. Percaya adanya hari kebagkitan
Selanjutnya laki laki tersebut bertanya lagi kepada nabi: Apakah Islam iti?
Jawab nabi:
Islam ialah menyembah kepada Allah dan jangan menyekutukannya, mengerjakan sholat(fardu) ,menunaikan zakat,berpuasa romadlon,
kemudian laki laki itu bertanya lagi kepada diri nabi:
Apakah Ikhsan itu?
Jawab nabi:
Ikhsan yaitu engkau menyembah Allah seakan akan engkau melihat Nya, sekiranya engkau tidak melihatny Nya maka Allah melihat engkau"
(HR Bukari)
Beberapa ulama Thoriqot berpendapat bahwa dasar hukum ilmu thoriqot dapat dilihat daru segi segi sebagai berikut;
* Eksistensi
Ilmu thoriqot sebenarnya bertujuan untuk melaksanakan ilmu Syariat secara tertib dab teratur serta teguh diatas norma norma yang dikehendaki oleh Allah dan Rosulnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah;
Dan bahwasanya : jika mereka tetap berjalan lurus diatas jalan itu ( agama Islam)benar benar kami aakan memberikan minum kepada mereka air yang segar(rejeki yang banyak) QS Al Jin 16.
Ayat ini yang dijadikan oleh para ulama ahli Thoriqot sebagai dasar hukum dalam melaksanakan amalan amalannya. Dan seperti biasa banyak orang yang menentang dijadikannya ayat tersebut sebagai dasar hukum Thoriqot.
menurut tinjauan Ulama Thoriqot ayat diatas secara formal ( bunhyil afalnya) maupum materialnya( sisi yang tersirat didalamnya) adalah jelas merupkan tempat sumber hukum diijinkannya melaksanakanamalan amalan thoriqot. karena dengaan mengamalakn Thariqot akan didapat tujuaan yang bermuara pada tujuan pelaksanaan SyariatIslam yang dikehemdaki Allah dan Rosulnya.
Selanjutnya dari segi materi poko dari amalan Thoriqot berupa wirid dzikrullah baik yang dilaksanakan terus menerus maupun scera terus menerus yang membuat kita terhindar dari segala hal yang mengakibatkan kita lupa kepada Allah SWT.
Sesuai dengan firman Allah ;
hai orang orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama ) Allah , dzikir yang sebanyak banyaknya . Dan bertasbihlah kepada Nya di waktu pagi dan petang."
QS Al Ahzab 41-42
Maka dengan ayat diatas jelas lah bahwa Allah memerintahkan kita semua untuk senantiasa berdzikir dengan menyebut nama Allah , baik dilakukan pagi dan petang, siang atau pun malam.
Jadi amAlan dzikir sebagaimana yang tadi di perintahkan adalah bersifat Mutlak yang belum ada Qayyid nya . Dalam arti bahwa syariat dzikir bentuk hukmnya masih global. Rosulollah sendiri tidak banyak memberikan perincian atau Qayyid baik yang berbentuk syarat syarat rukun rukun ataupun kaifiyat kaifiyat.
dari sini lah umat diberi wewenang untuk menciptakan syariat syarat,rukun dan kaifiyat kaifiyat dzikrullah asalak tidak menyimpang dari tatanan syara' seacar prinsipal. itulah sebabnya para ulama thariqqot sama menciptakan syarat,rukun kaifiyat tertentu mislakan tentang waktu dan cara membacanya dan lain sebagainya.
* Sasaran
Dari segi sasaran pokok yang hendak dicapai dalam mengamalakan Thoriqot adalah mewujudkan rasa manunggal dalam menjalankan syariat Nya secara utuh dan tersa indah oleh pantulan cahaya Allah SWT. Sebagaiman hadist rasululloh;
Diriwayatkan dari Abi Hurairoh berkata bahwa pada waktu hari Rosululloh berada ditengah tengah sekelompok orang banyak tiba tiba ada seorang laki laki (jibril) datang kepadanya seaya bertanya, Apakah iman itu?
nabi menjawab: Iman adalah;
1. kamu percaya adanya Allah
2. Dan percaya kepada malaikat Nya
3. percaya akan bertemu Allah di hari akhirat
4. Percaya terhadap Rosul Nya
5. Percaya adanya hari kebagkitan
Selanjutnya laki laki tersebut bertanya lagi kepada nabi: Apakah Islam iti?
Jawab nabi:
Islam ialah menyembah kepada Allah dan jangan menyekutukannya, mengerjakan sholat(fardu) ,menunaikan zakat,berpuasa romadlon,
kemudian laki laki itu bertanya lagi kepada diri nabi:
Apakah Ikhsan itu?
Jawab nabi:
Ikhsan yaitu engkau menyembah Allah seakan akan engkau melihat Nya, sekiranya engkau tidak melihatny Nya maka Allah melihat engkau"
(HR Bukari)