Bagi para ahli Tasawuf ada cara tersendiri dalam mengenal Tuhan, Mereka meletakkan dasar dasar teori pengenalan Tuhan yang tidak bersifat rasional, berbeda dengan kita yang berusaha mengenal Tuhan dari hal yang paling rasional terlebih dahulu. Ini juga berbeda dengandasar dasar teori pengenalan Tuhan yang berlaku bagi ahli theologi Islam (ilmu Tauhid) dan juga berbeda dengan ahli Syariat.
bagi ahli Fiqh cara yang digunakan untuk mengenal Tuhan adalah dengan dalil dalilNaqli( Al Qur an daan hadist) Dalam memperkuat kepercayaan mereka maka Al Qur an tidak dipergunakan sebagai alasan alasan logika atau dengan penyelidikan akal pikiran seperti yang terjadi dalam ilmu filsafat.
Berbeda sekali dengan ahli kalam atau Tauhid yang lebih banyak menggunakan jalan penyelidikan akal pikiran . Dengan cara ini mereka mengetahui sipa Tuhan,meskipun meeka belum tentu menyaksikan Tuhan. dan termasuk golongan ini adalah kaum Filasof.
Untuk ahli Tasawuf ,mereka dapat mengenali Tuhan melalui dasar dasarteori perasaan hati karena ilham yang dilimpahkan kepada Allah kepada jiwa manusia sebagai bentuk dan wujud pemberian RahmatNYA. Hal umum yang dapat dicapai olehmanusia ketika pribadinya sudah terlepas dari godaan hawa nafsu yang di iringi dengan pemusatan pikiran kepada Sang pencipta.
Keadaan ini membuat segala hal rahasia tentang Allah dan nabinya bisa terbuka bagi mereka yang dikehendaki sehingga bisa terlihat dengan mata hati. seperti di ibaratkan segelas air yang jernih yg berada didalam gelas yang jernih pula sehingga tetap terlihat jernih pula.
dari ulasan diatas memberikan penegasan bahwa adanya perbedaan besar dan mendasar tentang pengenalan Tuhan ysang berlaianan diantara ahli Fiqh dan ahli tauhid serta ahli Tasawuf. yang sering menjadikan perbedaan dengan segala konsekuensinya.
Di jaman sekarang perbedaan tersebut semakin kentara dan mulai terungkap . Ada yang berbicara manis tentang tasawuf dan Tariqot dengan penuh kelicikan menggunakan gaya ahli pemberi fatwa agama, sering menyampakaian pendapat baik melalui tulisan maupun lisan yang menganggap ulama ahli Tasawuf dengan terang terangan menyesatkan jamahnya.
Padahal perlu diketahui bahwa biasanya orang yang sok pintar dan gegabah dalam mengeluarkan statement sebagaiman anggapan negatif mereka terhadap Ahli tasawuf dan Thariqot karena kurang memahami masalahnya dan juga di pengaruhi beberapa faktor dibawah ini;
* Dangkalnya pengertian tentang Islam yang hanya dilihat dari satu sisi dan bukan dari sisi yang global dan menyeluruh.
* kepintaran dan pemaham mereka berasal dari membaca buku buku tanpa adanya guru pembimbing sehingga jalan pikiran mereka selalu dipengaruhi hawa nafsu.
* Mereka lebih mengagungkan jalan pemikiran rasionalis saja sehingga segala sesuatu hanya berdasar apa yang dilihat oleh indra penglihatan saja, sedangkan mereka tidak menyadari keterbatasan akal pikiran manusia dalam memahami Islam dan ke Tuhanannya.
* Mereka sering memberikan fatwa kepada khlayak ramai sedangkan mereka sendiri menyimpang dalam perbuatan yang ada dalam Al Qur an dan haadist itu sendiri.
* Kurangnya perlengkapan yang dimilki mereka dalam membongkar dan penelitian konstruksi bahasa Arab seperti laoghot,dan qawaidnya,ilmu hadist dengan Musthalahnya ,ilmu balaghah, badi' bayan dan ma'aninya . sehingga mereka kesulitan dalam mehamai keseluruhankalam Al Qur an yang banyak berbentuk fasekh baligh dan bahkan majas.
Hal diatas yang sering menjadi penyebab mereka terjebak dalam kekeliruan yang tidak dirasa. Sehingga dengan mudahnya mereka mengambil keputusan dan beranggapan bahwa ahli tasawuf dan Thariqot adalah sesat.
bagi ahli Fiqh cara yang digunakan untuk mengenal Tuhan adalah dengan dalil dalilNaqli( Al Qur an daan hadist) Dalam memperkuat kepercayaan mereka maka Al Qur an tidak dipergunakan sebagai alasan alasan logika atau dengan penyelidikan akal pikiran seperti yang terjadi dalam ilmu filsafat.
Berbeda sekali dengan ahli kalam atau Tauhid yang lebih banyak menggunakan jalan penyelidikan akal pikiran . Dengan cara ini mereka mengetahui sipa Tuhan,meskipun meeka belum tentu menyaksikan Tuhan. dan termasuk golongan ini adalah kaum Filasof.
Untuk ahli Tasawuf ,mereka dapat mengenali Tuhan melalui dasar dasarteori perasaan hati karena ilham yang dilimpahkan kepada Allah kepada jiwa manusia sebagai bentuk dan wujud pemberian RahmatNYA. Hal umum yang dapat dicapai olehmanusia ketika pribadinya sudah terlepas dari godaan hawa nafsu yang di iringi dengan pemusatan pikiran kepada Sang pencipta.
Keadaan ini membuat segala hal rahasia tentang Allah dan nabinya bisa terbuka bagi mereka yang dikehendaki sehingga bisa terlihat dengan mata hati. seperti di ibaratkan segelas air yang jernih yg berada didalam gelas yang jernih pula sehingga tetap terlihat jernih pula.
dari ulasan diatas memberikan penegasan bahwa adanya perbedaan besar dan mendasar tentang pengenalan Tuhan ysang berlaianan diantara ahli Fiqh dan ahli tauhid serta ahli Tasawuf. yang sering menjadikan perbedaan dengan segala konsekuensinya.
Di jaman sekarang perbedaan tersebut semakin kentara dan mulai terungkap . Ada yang berbicara manis tentang tasawuf dan Tariqot dengan penuh kelicikan menggunakan gaya ahli pemberi fatwa agama, sering menyampakaian pendapat baik melalui tulisan maupun lisan yang menganggap ulama ahli Tasawuf dengan terang terangan menyesatkan jamahnya.
Padahal perlu diketahui bahwa biasanya orang yang sok pintar dan gegabah dalam mengeluarkan statement sebagaiman anggapan negatif mereka terhadap Ahli tasawuf dan Thariqot karena kurang memahami masalahnya dan juga di pengaruhi beberapa faktor dibawah ini;
* Dangkalnya pengertian tentang Islam yang hanya dilihat dari satu sisi dan bukan dari sisi yang global dan menyeluruh.
* kepintaran dan pemaham mereka berasal dari membaca buku buku tanpa adanya guru pembimbing sehingga jalan pikiran mereka selalu dipengaruhi hawa nafsu.
* Mereka lebih mengagungkan jalan pemikiran rasionalis saja sehingga segala sesuatu hanya berdasar apa yang dilihat oleh indra penglihatan saja, sedangkan mereka tidak menyadari keterbatasan akal pikiran manusia dalam memahami Islam dan ke Tuhanannya.
* Mereka sering memberikan fatwa kepada khlayak ramai sedangkan mereka sendiri menyimpang dalam perbuatan yang ada dalam Al Qur an dan haadist itu sendiri.
* Kurangnya perlengkapan yang dimilki mereka dalam membongkar dan penelitian konstruksi bahasa Arab seperti laoghot,dan qawaidnya,ilmu hadist dengan Musthalahnya ,ilmu balaghah, badi' bayan dan ma'aninya . sehingga mereka kesulitan dalam mehamai keseluruhankalam Al Qur an yang banyak berbentuk fasekh baligh dan bahkan majas.
Hal diatas yang sering menjadi penyebab mereka terjebak dalam kekeliruan yang tidak dirasa. Sehingga dengan mudahnya mereka mengambil keputusan dan beranggapan bahwa ahli tasawuf dan Thariqot adalah sesat.