Empu adalah orang yang membuat dan menciptakan keris sesuai dengan permintaan dan juga memberi kan pamor yang baik menurut pemesaanya, biasanya empu bekerja untuk seorang atau suatu kerjaan yang menugaskannya untuk membuat senjata andalan di kerjaan tersebut. Era keemasan budaya tinggi Tanah Jawa bisa dibilang mulai tahun 125 Masehi sampai sekarang. Hanya saja empu yang menciptakan keris pada jaman sekarang berbeda jauh dengan empu jaman dulu.
Untuk mengenali sebuah keris bisa dikatakan pada jaman tertentu butuh suatu ilmu forensik tentang keris. dimulai dari bahan pembuat kerisnya, sistem dan juga pamornya sehingga kita namakan ilmu tangguh.
Untuk mengenali sebuah keris bisa dikatakan pada jaman tertentu butuh suatu ilmu forensik tentang keris. dimulai dari bahan pembuat kerisnya, sistem dan juga pamornya sehingga kita namakan ilmu tangguh.
Dengan ilmu tangguh itu, kita dapat mengenali nama-nama
para Empu dan hasil karyanya yang berupa bilahan-bilahan keris, pedang,
tombak, dan lain-lainnya.
Adapun pembagian tahapan-tahapan zaman itu adalah
sebagai berikut:
1. Kuno (Budho) tahun 125 M – 1125 M
meliputi kerajaan-kerajaan: Purwacarita,
Medang Siwanda, medang Kamulan, Tulisan, Gilingwesi, Mamenang, Penggiling
Wiraradya, Kahuripan dan Kediri.
2. Madyo Kuno (Kuno Pertengahan) tahun 1126 M –
1250 M.
Meliputi kerajaan-kerajaan
: Jenggala, Kediri, Pajajaran dan Cirebon.
3. Sepuh Tengah (Tua Pertengahan) tahun 1251 M
– 1459 M
Meliputi Kerajaan-kerajaan
: Jenggala, Kediri,
Tuban, Madura, Majapahit dan Blambangan.
4. Tengahan (Pertengahan) tahun 1460 M – 1613 M
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Demak, Pajang,
Madiun, dan Mataram
5. Nom (Muda) tahun 1614 M. Sampai sekarang
Meliputi Kerajaan-kerajaan
: Kartasura dan Surakarta.
Telah kami ketengahkan tahapan-tahapan zaman Kerajaan
yang mempunyai hubungan langsung dengan tahapan zaman Perkerisan, dengan
demikian pada setiap zaman kerajaan itu terdapat beberapa orang Eyang yang
bertugas untuk menciptakan keris.
Keris-keris ciptaan Empu itu setiap zaman mempunyai
ciri-ciri khas tersendiri. Sehingga para Pendata benda pusaka itu tidak
kebingungan.
Ciri khas terletak pada segi garap dan kwalitas besinya.
Kwalitas besi merupakan ciri khas yang paling menonjol, sesuai dengan tingkat
sistem pengolahan besi pada zaman itu, juga penggunaan bahan ‘Pamor’ yang
mempunyai tahapan-tahapan pula. Bahan pamor yang mula-mula dipergunakan batu
‘meteor atau batu bintang’ yang dihancurkan dengan menumbuknya hingga seperti
tepung kemudian kita mengenali titanium semacam besi warnanya keputihan
seperti perak, besi titanium dipergunakan pula sebagai bahan pamor.
Titanium mempunyai sifat keras dan tidak dapat berkarat,
sehingga baik sekali untuk bahan pamor. Sesuai dengan asalnya di Prambanan
maka pamor tersebut dinamakan pamor Prambanan.
Keris dengan pamor Prambanan dapat dipastikan bahwa
keris tersebut termasuk bertangguh Nom. Karena diketemukannya bahan pamor
Prambanan itu pada jaman Kerajaan Mataram Kartasura (1680-1744).